
nubangkalan.or.id—Dalam waktu dekat, kita akan menjumpai tanggal 1 Muharam 1447 Hijriyah, bulan pertama dalam kalender Islam yang di dalamnya terdapat beberapa keutamaan besar untuk siapa pun yang berkenan menggapainya. Bulan Muharam sangat disayangkan untuk dilewatkan begitu saja, mengingat keistimewaan dan hikmah yang terdapat di dalamnya. Bukan tidak ada keutamaan di bulan lain, tapi keutamaan yang ada di bulan Muharam tidak dimiliki oleh bulan-bulan yang lain.
Sekilas tentang diutamakannya bulan Muharrm adalah berlandaskan ayat yang sudah biasa baca dalam Al-Qur’an dan juga sering dijadikan dalil dalam berbagai kitab karangan ulama, yaitu surat at-Taubah ayat 36:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.
“Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.” (QS. At-Taubah [9]: 36).
Pada bulan Muharam, umat Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa sunah seperti di bulan mulia yang lainnya. Istimewanya, puasa di bulan Muharam oleh Rasulullah diklaim sebagai puasa terbaik setelah puasa yang wajib atau puasa di bulan Ramadan. Landasannya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan sempat dinukil oleh Imam ad-Damiri sebagai pemungkas dari penjelasan puasa sunah dalam kitab karangannya an-Najmul Wahhāj Fi Syarhil Manhāj:
يستحب صوم شهر الله المحرم؛ لقوله صلى الله عليه وسلم: (أفضل الصيام بعد رمضان .. صيام شهر الله المحرم) رواه مسلم.
Artinya: “(Penutup) disunahkan berpuasa di bulan berupa bulan Muharram, karena ada sabda Nabi Muhammad ﷺ. ‘Paling utamanya berpuasa setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah berupa Muharram.” (HR. Muslim).
Puasa sunah di bulan Muharam juga hampir sama seperti bulan Dzulhijjah kemarin, yaitu sangat disunahkan pada 10 hari pertama. Imam Ibnu Hajar al-Haitami sempat menelisik tentang kesunahan puasa bulan Muharam dalam kitab Al-Fiqhul Islāmī wa Adillatihi, beliau mengungkapkan bahwa berpuasa dalam sepuluh hari pertama di bulan Muharam adalah sangat disunahkan (sunnah mu’akkadah, bahkan juga disunahkan berpuasa selama sebulan penuh. Dalam keterangannya, beliau berpedoman pada hadis nabi sebagai berikut:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الَّذِي تَدْعُونَهُ الْمُحَرَّمَ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ
Artinya: “Paling utamanya puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Allah yang kalian sebut Muharam, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Dalam kelanjutannya, Imam Ibnu Hajar al-Haitami juga menjelaskan maksud dari ungkapan puasa Muharam adalah puasa terbaik setelah Ramadan, yang dimaksud dari ungkapan ini menurut beliau adalah jika puasa sebulan penuh.
Artinya, yang paling utama untuk berpuasa sebulan penuh setelah bulan Ramadan adalah bulan Muharam, adapun semisal hanya mengambil sebagian saja seperti sepuluh hari pertama, maka sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah jauh lebih utama dibandingkan sepuluh hari pertama di bulan Muharam.
Selain keutamaan di atas, ada tradisi lagi yang khusus dilakukan pada tanggal 1 Muharam. Tradisi ini sebenarnya sudah umum diketahui oleh banyak kalangan, disebutkan lagi hanyalah bentuk saling mengingatkan sesama hamba Allah. Tradisi ini berasal dari Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki, seorang ulama terkenal yang merupakan keturunan Rasulullah ﷺ di tanah suci.
Tradisi yang dimaksud adalah meminum susu putih yang dilakukan setelah waktu shalat Maghrib. Tujuan dan keutamaan dari amalan sedemikian menurut beliau adalah melambangkan datangnya tahun baru yang putih bersih dan dipenuhi kebaikan serta keberkahan, dengan susu putih yang menyehatkan, kita berharap tidak hanya mendapat nutrisi kesehatan tubuh saja, melainkan juga mendapatkan kekuatan iman dan Islam untuk hari-hari ke depannya.
Untuk caranya sangatlah mudah, yaitu hanya dengan menyiapkan segelas susu berwarna putih dan dibacakan doa yang telah ditentukan sebelum meminumnya. Doanya adalah sebagai berikut:
أَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di dalam air susu ini dan tambahlah keberkahan kami darinya.”
Demikianlah beberapa keterangan dan amalan yang berkaitan dengan bulan Muharam beserta keutamaannya, semoga bisa menjadi motivasi bagi kita bersama untuk menjadi orang yang lebih bersemangat dalam menjalankan hal-hal yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Wallāhu A’lam Bisshawāb!
Penulis: Amir Ibrahim, Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Darussalam, Durjan, Kokop, Bangkalan, Jawa Timur
Editor: Syifaul Qulub Amin, Pengurus LTN PCNU Bangkalan
Comment here