Kajian

Ramadan: Kesempatan Emas untuk Meraih Segala Pahala

Ramadan: Kesempatan Emas untuk Meraih Segalanya

nubangkalan.or.id —Tak terasa Ramadan sudah tiba, membawa kesempatan emas bagi kita untuk memperbarui diri, memperkuat iman, meningkatkan bekal akhirat, dan meraih segalanya yang kita impikan. Dalam bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, kita diberi kesempatan besar untuk membersihkan diri dari dosa, memperbarui komitmen kita terhadap Allah ﷻ, dan meraih pahala yang berlimpah. Ada beberapa keistimewaan di bulan Ramadaan yang sangat penting kita ketahui bersama, berharap bisa mendapatkan keutamaannya sehingga bisa menjadi orang yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

  مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengindikasikan bahwa dengan berpuasa Ramadan, kita berkesempatan untuk menghapus dosa-dosa yang telah lama dikerjakan dan menumpuk di diri kita, dengan berlandaskan iman dan berharap kepada Allah ﷻ, meniscayakan dosa yang tak terhitung jumlahnya dapat terhapus tanpa sisa. Pastinya jika amal puasa kita diterima di sisi Allah ﷻ. Dalam hadis Nabi ﷺ disebutkan:

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ

Artinya: “Jarak antara shalat lima waktu, shalat Jumat dengan Jumat berikutnya, dan puasa Ramadan dengan Ramadan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada di antaranya, apabila tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim)

Pengertian umum hadis ini adalah dosa yang dimaafkan hanyalah dosa kecil saja. Namun, dalam kajian kitab lain tak sedikit ulama menjelaskan bahwa jika dosa-dosa kecilnya sudah habis, maka yang besar juga ikut terkikis.

Selain kita bisa mendapatkan keutamaan dengan berpuasa Ramadan yang kita lakukan sendiri, juga bisa mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang sedang berpuasa Ramadan hanya dengan memberinya hidangan buka puasa. Keterangan ini tersirat dalam hadis Nabi ﷺ sebagai berikut:

مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ

Artinya: “Barangsiapa memberi makanan atau minuman buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Ahmad)

Di sisi lain, ia dicatat sebagai orang yang bersedekah, dimana sedekah paling  utama adalah yang dikeluarkan pada saat bulan Ramadan. Jadi, kita diberi kesempatan untuk memperoleh pahala yang melimpah dengan berbagi kebaikan kepada orang lain. Memberikan hidangan buka puasa merupakan salah satu cara untuk memperoleh pahala yang sama dengan orang yang berpuasa. Mari manfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan amal ibadah kita dan menjadi orang yang lebih peduli terhadap sesama.

Kemudian di antara keutamaan orang yang berpuasa adalah ia berpredikat sebagai pemilik doa mustajabah, sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi ﷺ bahwa ada tiga orang yang doanya terkabul, yaitu orang yang berpuasa, orang yang sedang bepergian, dan orang yang teraniaya. Berikut uraian hadisnya:

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ

Artinya: “Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya.” (HR. Baihaqi).

Di samping itu, orang yang berpuasa juga akan cenderung selamat kelak di hari kiamat. Sebab, dengan berpuasa, kelak ia akan mendapat syafaat dari puasanya lantaran ia rela menahan dahsyatnya lapar dan ganasnya keinginan yang lainnya (syahwat).

Dengan memahami keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadan, kita dapat memaksimalkan ibadah dan amal saleh selama bulan ini. Berpuasa Ramadan bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, melainkan juga memurnikan jiwa dan membersihkan diri dari dosa.

Mari manfaatkan bulan Ramadan ini untuk memperbarui diri, memperkuat iman, dan meraih segalanya yang kita impikan. Semoga kita dapat menjadi orang yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah ﷻ. Dengan demikian, kita dapat merasakan kebahagiaan dan kesucian yang sejati. Mari kita sambut bulan Ramadan dengan hati yang bersih dan jiwa yang suci, serta memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas diri kita.

Penulis: Amir Ibrahim, Pengajar Dipondok Pesantren Al Hikmah Darussalam, Tepa’nah Barat, Kokop, Bangkalan
Editor: Syifaul Qulub Amin/LTN PCNU Bangkalan

Comment here