Kolom

Keagungan dan Keutamaan Bulan Ramadan

Keagungan dan Keutamaan Bulan Ramadan

nubangkalan.or.id—Bulan Ramadan adalah anugerah dan nikmat agung yang dikaruniakan Allah ﷻ kepada umat Nabi Muhammad ﷺ. Bulan suci ini penuh dengan keutamaan dan hikmah bagi hamba-hamba-Nya yang dengan ikhlas menjalankan ibadah puasa serta ibadah lainnya. Ramadan bukan sekadar bulan yang dipenuhi dengan kewajiban berpuasa, melainkan juga bulan penuh berkah di mana rahmat dan ampunan Allah ﷻ tercurah kepada hamba-hamba-Nya. Kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan ibadah, memperbaiki diri, dan meraih keberkahan yang melimpah.

Pada bulan Ramadan, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah. Sebab, setiap amal kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya. Pintu surga dibuka selebar-lebarnya, sedangkan pintu neraka ditutup serapat-rapatnya. Bahkan, setan-setan pun dibelenggu sehingga tidak leluasa menggoda manusia untuk berbuat dosa. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ.

Artinya: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para setan diikat; pada bulan ini terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia telah terhalang dari kebaikan yang besar.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)

Di antara berbagai ibadah yang dianjurkan, puasa menjadi ibadah yang paling utama di bulan Ramadan. Keutamaan puasa sangat besar, bahkan dalam hadis disebutkan bahwa orang yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

Artinya: “Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Lebih dari itu, dalam hadis lain Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa ibadah puasa memiliki keistimewaan tersendiri di sisi Allah ﷻ:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ.

Artinya: “Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuk dirinya, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. Dan sungguh, aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada minyak misik.” (HR. Al-Bukhari)

Betapa luar biasanya keutamaan bulan Ramadan hingga Rasulullah ﷺ bersabda:

لَوْ تَعْلَمُ أُمَّتِي مَا فِي رَمَضَانَ لَتَمَنَّوا أَنْ تَكُوْنَ السَّنَةُ كُلُّهَا رَمَضَانَ.

Artinya, “Andaikata umatku mengetahui keutamaan bulan Ramadhan, niscaya mereka akan mengharapkan sepanjang tahun menjadi bulan Ramadhan.” (HR. Ibnu Abi Dunya)

Dengan segala keistimewaan yang ada, umat Islam hendaknya memanfaatkan bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Bulan ini adalah kesempatan emas untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak amal saleh, serta mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Sangat disayangkan jika Ramadan berlalu begitu saja tanpa diisi dengan ibadah dan amal kebajikan. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan dan ampunan di bulan suci ini. Āmīn.

Penulis: Bushiri/Pengurus LTN PCNU Bangkalan
Editor: Syifaul Qulub Amin/ Penguris LTN PCNU Bangkalan

Comment here