HikmahKEISLAMAN

Wasilah Melaksanakan Wudhu dengan Sempurna, Dosa-dosa yang Diperbuat Diampuni

Wasilah Melaksanakan Wudhu dengan Sempurna, Dosa-dosa yang Diperbuat Diampuni

nubangkalan.or.id—Wudhu adalah salah satu ibadah yang banyak berkaitan dengan ibadah lain. Wudhu hampir tidak pernah ditinggalkan dalam setiap aktivitas kehidupan para pemeluk agama Islam. Meski hukum berwudhu sejatinya hanya sekedar sunah, tapi banyak menjadi syarat dalam beberapa ibadah sehingga harus  dikerjakan dan bukan hanya sebatas penyempurna.

Praktik wudhu sendiri juga bervariasi, seperti ibadah yang lainnya. Ada yang sekedar sah dan ada juga yang dikerjakan dengan praktik yang lebih sempurna sehingga mendapatkan keutamaan yang lebih besar.

Praktik wudhu yang hanya sekedar sah adalah dengan melakukan hal-hal yang menjadi fardhu-fardhu dan syarat-syaratnya, tanpa menambah melaksanakan sunah-sunahnya. Sedangkan praktik wudhu dengan sempurna yang dimaksud adalah, sebagaimana paparan keterangan dari Syaikh Muhammad bin amr an-Nawawi dalam kitab Syarh Tanqīhul Qaul, dengan memperhatikan beberapa syarat, fardhu, sunah, dan beberapa tatakramanya. Dengan demikian, keutamaan-keutamaan dibalik wudhu yang disempurnakan bisa didapatkan.

Salah satu hikmah yang sangat berharga dengan melakukan wudhu sempurna adalah sebagaimana tercermin dari hadis nabi sebagai berikut,

لا يُسبِغُ عبدٌ الوضوءَ؛ إلّا غفَر اللهُ لهُ ما تقدمَ من ذنبِه وما تأخَّرَ

Artinya: “Tidaklah seorang hamba melaksanakan wudhu dengan sempurna, melainkan Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.” (HR. Imam Al-Bazzar)

Uraian hadis yang sangat cocok untuk dijadikan kalam motivasi bagi kita bersama yang masih teledor dalam menyempurnakan wudhu.

Dengan bahasanya yang begitu rapi dan mudah dipahami, memberikan kandungan makna bahwa hanya dengan kita memperhatikan syarat dan fardhunya whudu, serta melakukannya sesuai dengan tatakrama yang telah diajarkan dalam Islam—padahal tidak seberapa atau bahkan tidak memberatkan sama sekali—maka Allah menjanjikan imbalan yang tak tanggung-tanggung berupa dimaafkannya dosa-dosa kesalahan yang telah lalu dan yang masih akan dikerjakan dikemudian hari.

Dari hadis ini, Allah ingin jadikan salah satu bukti akan kepedulian dan kasih sayang-Nya yang sangat luar biasa kepada seluruh hamba-Nya yang taat beragama.

Dosa yang akan dimaafkan dalam paparan hadis di atas adalah dosa dari kesalahan yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Maksud dimaafkannya dosa-dosa tersebut ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa yang dimaafkan adalah dosa yang sudah melekat di dirinya, dan ada yang mengatakan bahwa orang itu akan dijaga oleh Allah agar terhindar dari perbuatan yang tidak dibenarkan dan menimbulkan dosa.

Hadis di atas didukung hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الُوضُوْءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ

Artinya: “Barang siapa yang berwudhu lalu ia baguskan wudhunya, maka kesalahannya akan keluar dari tubuhnya hingga dosanya keluar dari bawah kuku- kukunya.” (HR. Muslim)

Hadis ini menjadi penguat akan kebenaran kandungan hadis tentang dimaafkannya kesalahan orang-orang yang melakukan wudhu dengan disempurnakan, sehingga tidak perlu beralasan bagi kita bersama lagi untuk menganggap remeh dalam praktik wudhu.

Penulis: Amir Ibrahim/Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Darussalam Tepa’nah Barat Durjan Kolop Bangkalan Jawa Timur
Editor: Syifaul Qulub Amin/Pengurus LTN PCNU Bangkalan

Comment here