Kajian

Sembilan Hal yang Dimakruhkan saat Puasa

Sembilan Hal yang Dimakruhkan saat Puasa

nubangkalan.or.id—Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan juga membangun ketakwaan dengan menjaga diri dari segala hal yang bisa mengurangi nilai ibadah. Dalam Islam, ada perbuatan yang memang tidak membatalkan puasa, tetapi tetap dimakruhkan karena bisa mengurangi pahala atau berpotensi menggiring seseorang ke dalam perkara yang dilarang. Memahami hal-hal ini penting agar puasa tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah ﷻ.

Rasulullah ﷺ sejak jauh-jauh hari telah mengingatkan agar umat Islam menjalankan puasa dengan kualitas yang baik. Puasa yang dilakukan dengan baik dan penuh kesadaran akan menghasilkan ganjaran besar dari Allah ﷻ. Sebaliknya, puasa yang tidak berkualitas hanya akan menghadirkan keletihan semata, berupa rasa lapar dan dahaga tanpa memperoleh manfaat spiritual yang sebenarnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَقَدْ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَالْعَطَشُ

Artinya: “Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallāhu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan dahaga.’” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah).

Para ulama telah merumuskan beberapa hal yang dimakruhkan saat berpuasa, terutama yang dapat melemahkan tubuh, menimbulkan godaan, atau mendekati perkara yang bisa membatalkan puasa. Jika seorang muslim mampu menghindari hal-hal ini, maka puasanya akan lebih sempurna dan manfaatnya semakin terasa, baik secara spiritual maupun fisik.

Habib Zain bin Ibrahim bin Smith dalam At-Taqrīrāt as-Sadīdah, halaman 447—448, menyebutkan sembilan hal yang dimakruhkan saat berpuasa, yaitu:

1. Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung secara berlebihan;
2. Mengunyah makanan tanpa ada yang tertelan. Jika ada yang tertelan, maka puasanya batal;
3. Mencicipi makanan tanpa menelannya, kecuali karena kebutuhan, seperti memasak;
4. Berbekam;
5. Menghirup atau memandang wewangian;
6. Mandi dengan cara berendam;
7. Bersiwak setelah tergelincirnya matahari. Namun, menurut Imam Nawawi, hal ini tidak dimakruhkan;
8. Terlalu banyak makan, tidur, dan berbicara yang tidak berfaidah; dan
9. Melakukan syahwat yang diperbolehkan, seperti mencium istri.

Dengan memahami dan menghindari hal-hal yang dimakruhkan saat berpuasa, seorang muslim dapat menjaga kesempurnaan ibadahnya dan meraih pahala yang lebih besar. Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, melainkan juga melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, serta memperbanyak amal kebaikan. Semoga Allah menerima ibadah puasa kita dan menjadikannya sebagai wasilah untuk meraih ketakwaan yang lebih tinggi. Āmīn.

Penulis: Bushiri/Pengurus LTN PCNU Bangkalan
Editor: Syifaul Qulub Amin/ Pengurus LTN PCNU Bangkalan

Comment here