Khotbah Jumat

Khutbah Jumat: Pentingnya Akhlak di Era Globalisasi

Khutbah Jumat: Pentingnya Akhlak di Era Globalisasi

nubangkalan.or.id—Di era globalisasi saat ini, kita hidup dalam zaman di mana teknologi, informasi, dan budaya asing masuk tanpa batas. Untuk itu, khutbah Jumat kali ini berjudul “Khutbah Jumat: Pentingnya Akhlak di Era Globalisasi”.

Khutbah Pertama

ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي أَكْمَلَ لَنَا ٱلدِّينَ، وَأَتَمَّ عَلَيْنَا ٱلنِّعْمَةَ، وَجَعَلَ أُمَّةَ ٱلْإِسْلَامِ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَهْدِيهِ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ ٱللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ ٱلْمُلْكُ وَلَهُ ٱلْـحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ ٱللَّهُ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْـحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَافِرُونَ. ٱللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا ٱلْمُسْلِمُونَ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِيَ ٱلْمُقَصِّرَةَ بِتَقْوَى ٱللَّهِ، فَاتَّقُوا ٱللَّهَ حَقَّ ٱلتَّقْوَىٰ، وَرَاقِبُوهُ فِي ٱلسِّرِّ وَٱلنَّجْوَىٰ، يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا ٱتَّقُوا ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Di era globalisasi saat ini, kita hidup dalam zaman di mana teknologi, informasi, dan budaya asing masuk tanpa batas. Dunia terasa lebih sempit, dan segala bentuk ideologi serta gaya hidup dapat memengaruhi siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Namun, di tengah arus globalisasi ini, akhlak menjadi hal paling penting dan mendesak untuk dijaga.

Globalisasi bukan hanya menghadirkan kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi, tapi juga membawa tantangan besar terhadap identitas moral dan spiritual umat Islam, khususnya generasi muda. Kita melihat banyak contoh bagaimana nilai-nilai luhur digerus oleh budaya konsumtif, individualisme, dan hedonisme yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Padahal, Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi akhlak. Rasulullah ﷺ diutus untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Beliau bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلَاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Akhlak dalam Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, bagaimana bersikap kepada Allah, kepada sesama manusia, bahkan kepada makhluk selain manusia. Akhlak adalah buah dari keimanan. Maka seseorang tidak dikatakan beriman secara sempurna jika tidak memiliki akhlak yang baik. Rasulullah Saw bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Artinya: “Orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Akhlak yang mulia adalah cermin dari hati yang bersih. Dalam era digital sekarang ini, orang bisa bebas berbicara di media sosial, menyebarkan berita, bahkan menghina tanpa berpikir akibatnya. Di sinilah pentingnya akhlak dalam berkomunikasi.

Kita tidak hanya dituntut untuk cerdas secara ilmu, tapi juga bijak dalam bersikap. Tanpa akhlak, orang pintar bisa menjadi perusak. Tapi dengan akhlak, orang biasa bisa menjadi teladan.

Al-Qur’an memuji Nabi Muhammad Saw bukan karena kecerdasannya, tapi karena akhlaknya yang agung, Allah ﷻ berfirman:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيم

Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: Ayat 4)

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Menjaga akhlak di tengah gempuran budaya global bukan perkara mudah. Dibutuhkan kesadaran, pendidikan, dan keteladanan. Orang tua harus menjadi panutan akhlak di rumah. Guru menjadi contoh akhlak di sekolah. Pemimpin menjadi figur akhlak di masyarakat. Imam Malik pernah memberi nasihat:

تعلّموا الأدب قبل أن تتعلّموا العلم

Artinya: “Pelajarilah adab sebelum kalian mempelajari ilmu.”

Maka dari itu kita harus kembali menanamkan nilai-nilai akhlak dalam pendidikan anak-anak kita. Jangan biarkan anak-anak tumbuh dengan teknologi tetapi kehilangan empati, kehilangan rasa hormat, dan kehilangan adab.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَىٰ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا ٱلْمُسْلِمُونَ، أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى ٱللَّهِ، فَإِنَّهَا زَادُ ٱلْمُتَّقِينَ

ٱللَّهُمَّ ٱهْدِنَا لِأَحْسَنِ ٱلْأَخْلَاقِ، لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَٱصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا، لَا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ. ٱللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِينَنَا ٱلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا ٱلَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا ٱلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَٱجْعَلِ ٱلْـحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَٱجْعَلِ ٱلْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.

يَا عِبَادَ ٱللَّهِ، إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي ٱلْقُرْبَىٰ، وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَاءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَٱذْكُرُوا ٱللَّهَ يَذْكُرْكُمْ، وَٱشْكُرُوهُ عَلَىٰ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ، وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Penulis: Ibrahim, Santri Pondok Pesantren Al Hikmah Darussalam Tepa’nah Barat, Durjan, Kokop, Bangkalan & Pegiat Bahtsul Masail MWC NU Tambelangan
Editor: Syifaul Qulub Amin/Pengurus LTN PCNU Bangkalan


Comment here