HikmahKEISLAMAN

Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua

Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua

nubangkalan.or.id—Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Ia termasuk dari empat bulan haram (الأشهر الحرم) yang diagungkan oleh Allah ﷻ. Di antara hari-hari yang paling utama dalam bulan ini adalah hari Asyura (10 Muharram), yang memiliki kedudukan istimewa dalam sejarah umat manusia, terutama dalam perjalanan para nabi.

Pada hari Asyura, Allah ﷻ menyelamatkan Nabi Musa عليه السلام dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun. Karena itulah, Nabi Musa pun berpuasa sebagai bentuk rasa syukur. Ketika Rasulullah ﷺ mengetahui bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu, beliau bersabda:

ﻧﺤﻦ ﺃﺣﻖ ﻭﺃﻭﻟﻰ ﺑﻤﻮﺳﻰ ﻣﻨﻜﻢ

Artinya: “Kami lebih berhak dan lebih utama terhadap Musa daripada kalian.” (HR. Muslim)

Puasa Asyura (10 Muharram) dan Tasua (9 Muharram) merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Rasulullah ﷺ tidak hanya melakukannya, tetapi juga menganjurkan umatnya untuk menghidupkan puasa ini sebagai bentuk syukur, keteladanan terhadap para nabi terdahulu, serta penyelisihan terhadap Ahlul Kitab.

Puasa Asyura memiliki keutamaan luar biasa, yaitu menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu, sebagaimana disebutkan dalam hadis-hadis shahih. Sedangkan puasa Tasua menambah kesempurnaan ibadah tersebut dan menghindarkan umat Islam dari menyerupai ke biasaan orang-orang Yahudi.

Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua

Adapun Keutamaan puasa Asyura adalah sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

١. ﻭﺳﺌﻞ ﻋﻦ ﺻﻮﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء؟ ﻓﻘﺎﻝ: ﻳﻜﻔﺮ اﻟﺴﻨﺔ اﻟﻤﺎﺿﻴﺔ

Artinya: “Rasulullah ﷺ di tanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab, puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

٢. ﻭﺻﻴﺎﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء، ﺃﺣﺘﺴﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻜﻔﺮ اﻟﺴﻨﺔ اﻟﺘﻲ ﻗﺒﻠﻪ

Artinya: Puasa pada hari Asyura, saya menganggap Allah akan menghapus dosa setahun yang lalu.

Adapun tentang dalil puasa Tasua sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ sebagai berikut:

١. ﺻﻮﻣﻮا ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء ﻭﺧﺎﻟﻔﻮا اﻟﻴﻬﻮﺩ ﺻﻮﻣﻮا ﻳﻮﻣﺎ ﻗﺒﻠﻪ ﺃﻭ ﻳﻮﻣﺎ ﺑﻌﺪﻩ

Artinya: “Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, Puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.”

٢. ﺣﻴﻦ ﺻﺎﻡ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء ﻭﺃﻣﺮ ﺑﺼﻴﺎﻣﻪ ﻗﺎﻟﻮا: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺇﻧﻪ ﻳﻮﻡ ﺗﻌﻈﻤﻪ اﻟﻴﻬﻮﺩ ﻭاﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﻓﺈﺫا ﻛﺎﻥ اﻟﻌﺎﻡ اﻟﻤﻘﺒﻞ ﺇﻥ ﺷﺎء اﻟﻠﻪ ﺻﻤﻨﺎ اﻟﻴﻮﻡ اﻟﺘﺎﺳﻊ» ﻗﺎﻝ: ﻓﻠﻢ ﻳﺄﺕ اﻟﻌﺎﻡ اﻟﻤﻘﺒﻞ، ﺣﺘﻰ ﺗﻮﻓﻲ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ

Artinya: “Ketika Rasulullah ﷺ berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa pada hari itu, para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.

“Maka Rasulullah ﷺ bersabda: Jika tahun depan (datang), insyaallah, kita akan berpuasa juga pada hari kesembilan (Tasua). Namun belum datang tahun berikutnya, hingga Rasulullah ﷺ wafat. (HR. Muslim)

Ala kulli hal, dengan memahami keutamaan dan sejarahnya, hendaknya umat Islam tidak menyia-nyiakan kesempatan besar ini untuk meraih ampunan Allah, mengikuti sunnah Nabi ﷺ serta meneladani jalan para nabi terdahulu yang lurus.

Penulis: Ibrahim, Santri Pondok Pesantren Al Hikmah Darussalam Tepa’nah Barat, Durjan, Kokop, Bangkalan & Pegiat Bahtsul Masail MWC NU Tambelangan
Editor: Syifaul Qulub Amin/Pengurus LTN PCNU Bangkalan

Comment here