KajianNews

Mengintip Keindahan Surga

Ilustrasi: Masjid melambangkan keindahan Surga—(Sumber: Bing Image Creator AI/Dall-E)

Siapa yang tidak tertarik terhadap keindahan surga, tempat yang katanya luar biasa menawan dan dijanjikan oleh Allah untuk kaum mukmin yang membawa iman dan amal saleh. Namun, tentang seperti apakah bentuk surga belum ada orang yang mengetahui secara pasti, kecuali Allah dan manusia pilihan-Nya. Hanya saja, kita dapat sedikit mengintip keindahannya dari ciri-ciri yang dituangkan di berbagai hadis dan  ditorehkan ulama dalam berbagai karyanya.

Telah jamak diketahui  bahwa surga adalah sesuatu yang benar-benar di luar imajinasi kita, sehingga ciri-ciri surga yang akan disebutkan setelah ini bukanlah hal yang dapat dipastikan, melainkan hanyalah gambaran akan keindahannya. Sedangkan mengenai kepastiannya hanya Pencipta yang dapat mengetahuinya.

Pintu Surga

عن سهل بن سعد رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم, قال: فِي الجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيْهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لا يَدْخُلُهُ إلَّا الصَّائِمُونَ. متفق عليه

Artinya: “Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallāhu ‘anhu, dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda: Di surga terdapat delapan jenis pintu. Di antaranya ada pintu dengan nama ar-Rayyān, tidak bisa masuk kedalamnya kecuali orang-orang yang puasa.”

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: أُتيَ رسول الله صلى الله عليه وسلم يوماً بِلَحْمٍ, وَفِي آخِرِهِ قَالَ:وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إَنَّ مَا بَيْنَ المصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الجَنَّةِ لكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى. متفق عليه

Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallāhu ‘anhu, ia berkata: Pada suatu hari, Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam diberikan daging, dan di akhirnya beliau bersabda: Demi Dzat (Allah) yang diri Muhammad berada pada kekuasaan-Nya, sesungguhnya jarak di antara dua daun pintu surga adalah seperti jarak di antara Makkah dan Hajar atau seperti jarak di antara Makkah dan Bushra.”

Tanah dan Bangunannya

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ, الجَنَّةُ مَا بِنَاؤُهَا؟ قَالَ: لَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ، وَلَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ، وَمِلاطُهَا المسْكُ الأَذْفَرُ، وَحَصْبَاؤُهَا اللُّؤْلُؤُ وَاليَاقُوتُ، وَتُرْبَتُهَا الزَّعْفَرَانُ، مَنْ دَخَلَهَا يَنْعَمُ وَلا يَبْأَسُ، وَيُخَلَّدُ وَلا يَمُوتُ، لا تَبْلَى ثِيَابُهُمْ وَلا يَفْنَى شَبَابُهُمْ. أخرجه الترمذي والدارمي

Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Kami bertanya, “Wahai Rasulullah. Surga, apakah bangunannya?” Beliau menjawab: “Bata dari perak dan bata dari emas, tanah liatnya berupa minyak kesturi adzfar, kerikilnya adalah mutiara dan yaqut, tanahnya adalah za’faran, siapapun yang memasukinya akan mendapat kenikmatan dan tidak akan sengsara, kekal dan tidak akan mati, tidak hancur pakaiannya dan tidak sirna masa mudanya.” (HR. At-Tirmidzi dan ad-Darimi)

Istana Surga

Allah Swt. berfirman:

لَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ لَهُمۡ غُرَفٞ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٞ مَّبۡنِيَّةٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَعۡدَ ٱللَّهِ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ ٱلۡمِيعَادَ [الزمر: ٢٠]

Artinya: “Tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memungkiri janji-Nya.” (Az-Zumar [39]: 20)

Nabi Muhammad Shallallāhu ‘alaihi wasallam:


قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إنَّ فِي الجَنَّةِ لَغُرْفًا يُرَى بُطُوْنُهَا مِنْ ظُهُوْرِهَا، وَظُهُوْرُهَا مِنْ بُطُوْنِهَا، فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ: يَا رَسُوْلَ اللهِ لِمَنْ هِيَ؟ قَالَ: لِمَنْ أَطَابَ الْكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ.

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya di dalam surga ada kamar-kamar yang bagian dalamnya bisa dilihat dari luar, dan bagian luarnya bisa dilihat dari dalam’. Seorang arab badawi berkata, ‘Untuk siapakah ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Untuk orang yang ucapannya baik, memberikan makanan, dan melaksanakan shalat di malam hari saat manusia sedang tidur.'”

Dari beberapa uraian di atas, kita bisa sedikit mengetahui tentang seperti apa keindahan surga yang kelak akan di tempati oleh orang-orang yang beruntung, meskipun kenyataannya surga masih berkali-kali lipat indahnya. Sehingga pembaca lebih antusias mengerjakan amal-amal  yang dapat mengantarkannya ke tempat luar biasa itu. Keterangan di atas hanyalah sebagian kecil yang disebutkan, masih banyak redaksi ulama yang menjelaskan tentang keindahan surga lainnya.

Penulis: Amir Ibrahim, Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Darussalam Tepa’nah Barat, Kokop, Bangkalaan.

Editor: Syifaul Qulub Amin

Comment here