News

KH Makki Nasir Ceritakan Makna Isyaroh Tongkat Mbah Cholil ke Peserta PKD Ansor Galis

Nubangkalan.or.id,- Dihadapan Peserta PKD Ansor Galis, Ketua PCNU Bangkalan Kupas Tuntas Isyaroh Tongkat Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Galis Bangkalan menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Angkatan Ketiga yang diikuti kurang lebih 50 peserta baik dari lingkungan PAC Galis sendiri ataupun dari delegasi luar PAC Galis.

Kegiatan tersebut digelar selama 3 hari mulai Jum’at 04 Februari 2022 sampai hari Ahad 06 Februari 2022 di Pondok Pesantren Nurus Syadili Dusun Angsanah Desa Galis Kecamatan Galis Bangkalan.

Ada beberapa materi yang dijadwalkan oleh panitia dalam pelaksanaan kegiatan Kaderisasi tingkat awal di Gerakan Pemuda Ansor Galis tersebut diantaranya tentang Ke-NU-an yang langsung disampaikan oleh KH. Makki Nasir, M.Pd Ketua PCNU Kabupaten Bangkalan.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Makki banyak mengupas tentang isyaroh-isyaroh Syaikhona Kholil Bangkalan yang diberikan kepada KH. Hasyim Asy’ari pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama

“Kenapa harus tongkat? Kenapa tidak langsung memberikan restu?, Jadi tongkat sebagai simbol komando dalam organisasi artinya dengan tongkat Syaikhona Kholil memberikan isyaroh kepada Kiai Hasyim Asy’ari agar Kiai Hasyim menyatukan semua pesantren yang ada dan disatukan dalam satu wadah” Tegas Kiai yang juga Ketua MUI Kabupaten Bangkalan tersebut dihadapan para peserta, Jum’at (04/02/2022)

“Oleh karenanya, selain tongkat juga disertai ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang tongkat Nabi Musa” Tambah beliau.

“Bagaimana dengan Tongkat Nabi Musa? Alloh memerintahkan Nabi Musa untuk melemparkan tongkatnya agar melawan ular-ular para tukang sihirnya Fir’aun, ini isyaroh agar NU terjun langsung ke masyarakat untuk melawan dan membentengi masyarakat dari hal-hal yang negatif” Tambahnya.

Selain itu menurut beliau, dalam kisah Ular Nabi Musa, setelah ular itu memakan ular-ular kemudian Alloh memerintahkan agar ular itu dipegang kembali tanpa ada rasa takut.

“Itu isyaroh agar pergerakan kita ini juga tidak lupa untuk di kontrol dan tidak usah merasa sungkan untuk mengontrol selama itu dalam rangka organisasi” Ucapnya.

“Selain tongkat juga ada tasbih, itu menandakan bahwa gerakan Jam’iyah Nahdlatul Ulama juga harus di topang dengan Do’a” Pungkasnya.

Comment here