Kajian

Agama dan Tradisi yang Tak Terpisahkan

Ilustrasi dibuat AI Bing

Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia ialah Indonesia. Sekitar 85 % dari penduduk Indonesia atau kurang lebih 190 juta jiwa adalah muslim (data pada tahun 2020). Namun, di Indonesia menjadi seorang muslim bukanlah hal yang sama bagi setiap orang. Ada beberapa pembagian untuk kategori muslim di Indonesia, yakni muslim yang taat, muslim abangan, dan muslim priyayi (keturunan bangsawan).

Islam adalah agama yang mendatangi Indonesia paling akhir, dengan itu membuat berbagai ekspresi yang berbeda dari masing-masing individu, banyak ajaran dari agama sebelumnya yang memang masih terbawa ke agama Islam. Dengan demikian, awal mulanya Indonesia dikatakan bahwa masih berada dalam proses pengislaman atau proses menuju Islam yang benar-benar Islam.

Pada perkembangan Islam pertama, Islam seringkali dianggap sebagai periode sejarah yang sangat tak terlihat. Ketidakterlihatan ini kian terasa ketika melihat permasalahan sekitar waktu dan tempat dimana Islam pertama kali datang di wilayah tersebut, serta untuk mendeteksi dari negara mana Islam di Nusantara berasal.

Teori proses Islamisasi di Nusantara memang sulit dilakukan karena langkanya sumber-sumber sejarah yang tersedia, keragaman dalam sejumlah wilayah yang berbeda, ketika satu daerah sudah mulai terlembaga dan satu daerah lainnya masih harus diperkenalkan. Maka, untuk rekonstruksi historis masih susah ditemukan datanya, tapi untuk bukti-bukti historis arkeologis yang menunjukkan tanda-tanda keberadaan Komunitas Muslim di Nusantara dapat ditemukan.

Bukti historis arkeologis dapat dilihat dari catatan Tionghoa dari Dinasti Tang menjadi argumen ilmuwan yang berpandangan bahwa Islam mendatangi Nusantara ke Sumatra pada abad 7 dan 8. Catatan Tionghoa tidak hanya memberikan informasi tentang kehadiran orang-orang Muslim di Nusantara, tetapi juga kehadiran mereka.

Memang tidak tercatat secara statistik, namun dapat dikatakan muslim bermukim di wilayah-wilayah yang terlibat dalam perdagangan maritim internasional dalam jumlah besar.Bukti lainnya ialah kesaksian seorang dari Timur Tengah sebagaimana terekam dalam kitab al-Aja’ib al-Hind.

Dalam kitab tersebut ditulis Buzurg bin Shahriyar al-Ramhurmuzi sekitar tahun 1000/390 terungkap informasi sangat berharga mengenai tidak saja kehadiran para pedagang Muslim dari Arab dan Persia, tapi juga adanya penduduk lokal Zabaj yang sudah beragama Islam.

Bukti-bukti yang ada memang tidak terlepas dari berbagai perbedaan pendapat dari masing-masing ahli. Dalam hal ini saya memang tidak menjelaskan secara rinci hanya saja memang diberikan contohnya secara umum.Proses Islamisasi di Nusantara diawali dengan adanya perdagangan dan pembentukan kerajaan.

Beberapa kerajaan yakni Samudra Pasai dan Malaka, Kerajaan di Jawa, Kerajaan di Sumatera, Kerajaan di Maluku Utara, Kerajaan di Sulawesi, Kerajaan di Kalimantan. Kemudian beralih dengan perbaikan sosial ekonomi dan agama baru. Kemudian berlanjut pada pemikiran politik, lembaga praktik hukum, peraturan bahasa, merambah pada sastra.

Hingga membahas mengenai reformisme Islam dan berakhir dengan pembentukan Islam tradisional yang kemudian menyeluruh kepada Islam dan Bangsa Indonesia. Berbagai tahapan proses Islamisasi yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia memang sangat luar biasa hingga saat ini.

Allah telah melahirkan berbagai macam makhluk yang luar biasa jenis karakteristik yang dimiliki masing-masing makhluk, dengan berbagai macam bidang yang ditekuni dari semenjak awal mula Islam datang di Nusantara.

Pada awal mula Islam di Nusantara banyak ulama. Ulama adalah orang-orang yang berpengaruh untuk memperjuangkan Islam.Mereka mempunyai kemampuan, kebiasaan, jaringan yang menakjubkan untuk pada zaman itu.

Salah satu bukti yang menyatakan bahwa ulama Islam punya kemampuan yang luar biasa dalam penulisan sejarah ditunjukkan oleh tiga serangkai ulama yang cukup terkenal di masanya. Mereka adalah Nuruddin Ar Raniry, Al-Singkili dan Al-Maqasari. Dari ketiga ulama tersebut hubungan diplomatik terbangun, dan membawa pembaruan serta mengajarkan syariat Islam dimana saja berada.

Dengan adanya ulama-ulama yang luar biasa, memperkenalkan Islam dengan lebih hebat lagi. Proses Islamisasi meninggalkan berbagai kebiasaan yang memang beragam. Keragaman budaya yang memang bebas di Indonesia tumbuh beriringan dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Kebudayaan-kebudayaan tersebut berakulturasi dan berasimilasi sehingga memunculkan budaya baru yang menambah khazanah budaya di Indonesia. Salah satu budaya luar yang berpengaruh di Indonesia ialah kebudayaan Islam. Kebudayaan Islam berasal dari tradisi Arab tempat agama Islam berasal. Akan tetapi, tradisi tersebut sudah dimodifikasi oleh Rasulullah sesuai dengan perintah dari Allah SWT.

Dengan demikian, agama dan tradisi atau budaya tidak dapat dipisahkan. Keduanya selalu dapat menyesuaikan dan berakulturasi. Termasuk di Indonesia, agama dan budaya dapat berakulturasi sehingga menjadi satu kesatuan yang unik.

Penulis: Ainun Najib, Mahasantri Ma’had Aly Nurul Cholil Semester VII

Editor: Syifaul Qulub Amin

Comment here