Konferensi tersebut yang awalnya di jadwalkan pada akhir tahun 2022 baru rampung digelar pada bulan ini tepatnya 8 april 2023, penundaan tersebut terjadi dikarenakan PC NU Bangkalan belum terlantik.
Konferensi dibuka dengan Pembacaan Ummul Qur’an (iftitahul Fatihah), menyajikan lagu kebangsaan Indonesia dan mars syubbanul wathon yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Rois Syuriyah MWCNU Kokop (KH Romli Fahri), dalam sambutan beliau menyampaikan “Dulu sebelum saya terpilih menjadi Rois masih banyak pengurus MWCNU Kokop yang aktif di organisasi sebelah, maka semenjak terpilih saya membuat terobosan dimana semua pengurus di beri pilihan dan harus mengorbankan salah satunya, Karena dulu menjadi pengurus NU itu ya hanya pengurus, sehingga saya berpandangan kalau NU ingin maju maka harus NU dicintai oleh masyarakat dan masyarakat bangga Menjadi warga NU” Pungkasnya.
Terbukti beberapa tahun kemarin mengadakan Tabligh Akbar yang semula di anggarkkan 14 ribu namun yang hadir mencapai 16 ribu orang.
Selain Ketua PCNU Bangkalan KH Makki Nasir , konferensi tersebut juga dihadiri KH Humron beliau merupakan sekretaris PCNU Bangkalan. selain itu hadir pula Kapolsek, jajaran pengurus lembaga dan semua ketua PRNU se kecamatan kokop serta Banon dan sesepuh NU se Kecamatan Kokop.
Dalam Konferensi tersebut kembali terpilih KH Romli Fahri sebagai Rois Syuriah dan K. Mukhtar Syafaat sebagai tandfiziyah MWCNU kokop secara aklamasi.
Sementara itu, di sela sambutannya KH Makki Nasir Ketus PCNU Bangkalan bercerita tentang kepengurusan baru di PC NU Bangkalan yang tidak hanya dari golongan kyai namun ada pula dari golongan blater dengan harapan NU bisa Masuk dan memberi dakwah di semua lini
Selian itu beliau juga menambahkan “kader NU jangan hanya sibuk dengan reaksi namun harus pula dibarengi dengan aksi” Imbuhnya.
Ketua Panitia Konferensi Ust Saniri mengucapkan terima kasih atas kepada semua yang terlibat dalam agenda lima tahunan ini, tak lain kita hanya sama sama ngambil barokah dari para muassis Nahdlatul Ulama sehingga kelak kita di akui sebagai santrinya ungkap beliau.
Selain itu, kepengurusan yang baru juga diharapkan akan merangkul semua tokoh dan kader NU, baik yang di dalam maupun di luar struktur NU untuk aktif mendukung program dakwah NU di tengah masyarakat (rohim/lutfi).
Comment here