BANGKALAN,- Tiga kader delegasi pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan mengikuti lomba Da’i dan da’i yah Se- Madura yang diadakan oleh lembaga dakwah Nahdlatul ulama’ (LDNU) Kabupaten Sampang, Sabtu (12/09/22) di Aula MAN 1 Sampang.
Tiga orang kader tersebut adalah Karimuddin, Dewi Puspita Sari, dan Uswatun Hasanah yang ketiganya merupakan anggota PAC IPNU dan IPPNU kecamatan Kokop dan pernah menjuarai lomba pidato ditingkat kecamatan yg digelar oleh PAC IPNU dan IPPNU kokop pada tgl 10 Agustus 2020 lalu.
Dalam kesempatan kali ini, Dewi Puspita Sari berhasil mengukir prestasi gemilang karena berhasil membawa pulang tropi sebagai juara 2 utama da’I yah, dan Karimuddin sementara harus puas sebagai juara 3 harapan, sedangkan Uswatun Hasanah harus pulang dengan membawa pengalaman bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
“Awalnya saya didaftarkan untuk ikut lomba ini oleh kak hadhori (ketua PAC IPNU kokop, red) selain memang hobi juga Alhamdulillah sebelumnya dibeberapa acara penggelaran lomba, saya pernah menjadi juara dari 1, 2, dan 3. Namun untuk lomba da’i yah se-Madura ini, saya betul-betul tidak menyangka bisa jadi juara!,” ucap Dewi dengan penuh perasaan haru saat ditemui oleh tim media Nubangkalan.or.id.
“Sebab dari segi persiapan sangat minim, bahkan bisa dikatakan tampa persiapan, hanya mengadu nasib pas tampil diatas panggung. Tetapi saya selalu optimis bermodal do’a dan restu orang tua, mungkin inilah yang mengantarkan saya sebagai juara dua” lanjutnya bahagia.
“Terima kasih kepada PCNU Bangkalan yang telah memberi kan kesempatan kepada kami untuk mengikuti lomba da’iyah se-Madura oleh LDNU Sampang, karena acara ini sangat bagus dan pas bagi generasi milenial NU, untuk menjadi ruang dalam pengembangan bakat,” ucap Dewi mengucapkan terima kasih kepada pengurus PCNU Bangkalan.
“Juga saya sangat bangga kepada IPNU dan IPPNU yang selalu menjadi wadah inspirasi, dan motivasi, sekaligus tempat beraktualisasi bagi para pelajar, khususnya pelajar NU, semoga tetap menebarkan nilai-nilai manfa’at dan tetap Istiqomah belajar, berjuang, dan bertqwa,” pungkas Dewi.
Sementara Karimuddin mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam ajang lomba dai se-Madura tersebut membuat dirinya mendapatkan banyak pengalaman untuk bisa tampil lebih baik lagi di lain kesempatan.
”Dalam lomba ini saya memang sudah menyiapkan materi dari jauh-jauh hari sebelumnya, karena bagi saya lomba ini sangat bergengsi sebab skopnya setingkat Madura, meski saya telah usaha maksimal dan tampil maksimal, hal itu membuat saya tipis harapan setelah menyaksikan bahwa banyak sekali peserta da’i dari beberapa MWC NU yang ada disampang, sangat hebat-hebat retorika penyampaian nya sangat bagus, bahkan saya dapat mengambil banyak wawasan dari mereka para peserta”. Ucap Karimuddin dengan penuh tekad bahwa dirinya bisa menjadi lebih baik lagi dengan belajar dari berbagai pengalaman.
“Saat diumumkan sebagai juara 3 harapan, saya tetap bersyukur dan menjadi motivasi tersendiri bagi saya pribadi, untuk selalu belajar menyempurnakan kekurangan, dan berlatih untuk terus mengembangkan sedikit bakat yang saya miliki ini,” Lanjut Karimuddin seraya menyampaikan permohonan maafnya karena merasa belum bisa memberikan yang terbaik.
“Permohonan ma’af saya sampaikan kepada seluruh keluarga NU Bangkalan karena tidak bisa membanggakan” ucapnya penuh takdhim.
Uswatun Hasanah walaupun gagal mengukir prestasi tapi mengaku bersukur bisa mengikuti kompetisi kali ini untuk memperkaya pengalaman.
“Mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik, insaallah kami akan belajar dari pengalaman untuk menajdi lebih baik lagi,” ucapnya tersenyum dengan penuh semangat.
Ach. Hadhori selaku pimpinan IPNU Kecamatan Kokop memberikan apresiasi setinggi-tinggi kepada mereka bertiga karena telah tampil dengan baik dan mengharumkan nama Bangkalan di ajang yang bergengsi.
“Apapun hasilnya, mereka bertiga adalah kader terbaik karena sudah menampilkan bakat terbaiknya dan mengharumkan nama Bangkalan di ajang yang luar biasa bergengsi bagi para Da’i dan Da’I yah di Pulau Madura, saya berharap mereka akan terus mengasah bakat yang dimilikinya dan menjadi Da’I dan Da’I yah masa depan yang bisa menjadi tauladan dan panutan generasi penerus bangsa” Ucap Ach. Hadhori mengapresiasi dan berharap mereka bertiga bisa meningkatkan kemampuan seiring dengan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya. (Hadiri/Hasin)
Comment here