Banyak sekali peristiwa besar terjadi dibulan Muharram, dimana suka dan duka tercampur didalamnya. Bulan yang dalam satu sisi disebut bulan kemenangan, sebagaimana kemenangan para Nabi. Namun disisi lain bulan ini juga disebut bulan duka, sebagaimana peristiwa tragis yang membuat mustaka mulia cucu Sang Baginda Nabi Muhammad.
Di bulan pertama dalam kalender Hijriyah kali ini, PAC Ansor dan Banser Tanjungbumi mengadakan santunan kepada anak yatim yang bertempat di Madrasah Raudlatul Ulum Dusun Brukong, Desa Larangan Timur. Tepatnya pada malam senin tanggal sepuluh Muharram (7/8/2022). Pasalnya program tahunan ini akan digelar secara bergantian pada setiap desa yang ada di Kecamatan Tanjungbumi, yang mana sebelumnya program ini digelar di Desa Tagungguh.
Acara ini dimeriahkan dengan pembacaan Sholawat Al-habsyi oleh Jam’iyah Sholawat setempat, kemudian dilanjut dengan pembacaan “Rotibul Haddad” sebagaimana rutinitas bulanan PAC Ansor Tanjungbumi. Sedangkan santunan anak yatim dilaksanakan pada saat pembacaan Maulid Syaraful Anam.
Turut hadir di acara ini, Kepala Desa Larangan Timur, ketua yayasan dan kepala madrasah beserta tokoh-tokoh masyarakat setempat. Ra Kholil mengutip tentang sejarah awal mula terbentuknya kalender hijriyah dan kemuliaan bulan Muharram yang biasa disebut bulan “Jhin Peddis” dalam istilah masyarakat Madura “Kenapa di bulan Muharram diharamkan pertumpahan darah? pertama : Karena Muharram adalah bulan Mulia. kedua : untuk noraen_(red.Madura) /mengenang sejarah”, ungkap Ra Kholil.
“Pada 10 Muharram ini banyak sekali peristiwa kebaikan yang terjadi, bahkan orang-orang yang baik semakin diangkat derajatnya menjadi lebih baik dan ditampakan derajat kemuliaannya. Diantaranya, peristiwa yang terjadi pada Nabi Yunus As yang diberi keselamatan setelah beberapa hari berada dalam perut ikan paus. Dari itu tampaklah kemudian derajat kenabian dan kerasulannya. Hal itu terjadi pada 10 Muharram. Dan juga peristiwa yang terjadi pada nabi Musa As saat berperang dengan Firaun, di mana lautan dibelah menjadi dua bagian. itu juga terjadi pada 10 Muharram”, imbuhnya lagi.
Masyarakat dan mustami’in-mustamiat yang hadir memadati halaman Madrasah terlihat asyik terkesima menyimak sambutan dan tausiyah yang disampaikan oleh pemangku ma’had Al-Ghazali itu atas nama panitia.
“Orang yang suka mengamalkan sunnah berarti dia adalah orang yang suka bonus. Orang yang tidak mempunyai bonus tidak akan pernah kaya. Orang yang tidak mempunyai bonus tidak akan mempunyai apa-apa. Orang yang tidak memiliki bonus tidak akan hebat. Orang yang tidak memiliki bonus tidak punya kelebihan. dan diantara orang yang banyak bonusnya adalah orang yang gigih mengamalkan Sunnah”, tegas Ra Kholil.
“Apa itu perkara sunnah?..diantaranya ialah berzikir, membaca sholawat, membantu tetangga dan mempermudah urusan orang lain. Termasuk santunan anak yatim ini juga termasuk amalan sunnah karena sudah diuswahkan oleh Rasulullah Saw”, imbuh Ra Kholil.
Alangkah mulianya penyantun anak-anak yatim sehingga mendapat jaminan istimewa berkumpul bersama Baginda Nabi SAW di Surga (marsuli/lutfi).
Comment here