BANGKALAN—Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan, K.H. Muhammad Makki Nasir, menyampaikan bahwa penetapan Hari Santri Nasional oleh pemerintah merupakan pengakuan sekaligus sebuah apresiasi terhadap kiprah santri di Indonesia. Hal ini tidak terbantahkan oleh sejarah bahwa pondok pesantren lah garda terdepan di dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa yang ada di Nusantara.
Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan dalam acara kik off Peringatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Bangkalan di Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan pada Ahad (13/10/2024).
“Terbukti di pondok pesantren setiap ajarannya pasti menggunakan bahasa daerah. Memaknai dan memahami kitab juga dengan bahasa daerah. Baik bahasa Madura, Jawa, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dirinya menambahkan bahwa kekhasan di pondok pesantren tersebut dapat menjaga serta melestarikan khazanah budaya Nusantara supaya tidak lekang dan tidak hilang ditelan zaman. Apalagi sekarang di tengah derasnya arus budaya masuk ke negara Indonesia serta masuk ke daerah-daerah.
“Maka tentu peran santri sangat dibutuhkan untuk menjaga dengan benar nilai-nilai agama dan nilai-nilai bangsa. Kita ketahui bahwa Negeri Indonesia yang damai ini karena disemai dengan pondasi kedamaian oleh para wali-wali Allah dahulu di bumi Nusantara ini,” terangnya.
Kiai Makki menjelaskan bahwa para wali-wali Allah sudah terlatih dan terbiasa dengan berbagai perbedaan serta hal-hal baru di zamannya. Sehingga lahirlah akulturasi budaya yang beragam dan mempesona. Maka cara berjuang inilah yang harus disambung hingga terciptalah tema Hari Santri Nasional 2024 adalah menyambut juang merengkuh masa depan.
“Maka dengan tema inilah mari kita jaga sanad keilmuan dan sanad ajaran-ajaran para leluhur, para guru-guru yang terbukti mampu menjaga nilai-nilai agama serta bangsa sehingga negara kita benar-benar damai dan tentram di tengah berbagai arus global yang masuk ke daerah kita,” paparnya.
Dirinya berharap agar doa dan bimbingan para kiai, para sesepuh kepada santri mampu menyambung perjuangan, terus melanjutkan pemikiran serta gerakannya sehingga bisa merengkuh masa depan dengan baik.
Penulis: Ryan Syarif Hidayatullah
Editor: Syifaul Qulub Amin
Comment here