Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar Halaqah Pesantren dalam rangkaian hari santri dengan mengusung tema “Membangun Lingkungan Pesantren Ramah Santri Anti Bullying, Intoleransi, dan Kekerasan” di Aula Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan pada Sabtu (19/10/2024).
Terdapat 3 narasumber dalam acara Halaqah Pesantren ini, di antaranya RKH. Muhammad Nasih Aschal Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, Febri Isman Jaya Kapolres Bangkalan, dan Nyai Hj. Eva Al Batul Founder As Salam Bangkalan.
Wakil Rais PWNU Jatim, K.H. Jazuli Nur, mengatakan bahwa adanya acara Halaqah Pesantren untuk membentengi pesantren. Menurutnya, saat ini banyak anggapan bullying marak di pesantren.
“Pesantren bukan tempatnya untuk bullying. Kita masifkan pesantren jadi ramah. Kalaupun ada kekerasan bukanlah berarti semua pesantren melakukan kekerasan,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa keramahan adalah motto yang harus terus dilanjutkan. Hal itu utamanya tercermin dari semua kiai. Karakter santun dan akhlakul karimah ialah karakter yang di dalamnya tidak ada bullying.
“Halaqah Pesantren diadakan di beberapa tempat termasuk di Bangkalan, Probolinggo, dan Kediri. Harapannya, kepekaan pesantren terhadap pengembangan yang ada di masyarakat. Karena pesantren tidak aman-aman saja. Pesantren harus bisa menjawab tantangan yang ada di masyarakat. Apa yang diajarkan di pesantren harus ada dampaknya ujung-ujungnya berhubungan dakwah,” terangnya.
Sementara salah satu narasumber Halaqoh Pesantren, RKH. Muhammad Nasih Aschal, berpesan agar semua santri dapat menjaga lingkungan pesantrennya dengan baik.
“Jangan sampai kita kemudian menjadi santri-santri yang justru tidak bisa menjaga pesantrennya yang ada di lingkungan kita, karena kalau kita kembalikan kepada kiai-kiai kita terutamanya di pesantren ini seperti KHS. Abdullah Schal yang mana beliau tidak pernah terdengar marah kepada para santrinya, tapi beliau selalu memberi ketenangan dan kesejukan,” pungkasnya.
Penulis: Ryan Syarif Hidayatullah
Editor: Syifaul Qulub Amin
Comment here