Nubangkalan,or.id,- Untuk bisa menjadikan nabi Muhammad sebagai tauladan, kita harus mampu menumbuhkan rasa cinta kepadanya.
Karena disaat kita sudah jatuh cinta, maka dengan sendirinya kita akan selalu mengingatnya, menyanjungnya, bahkan menggunakan seluruh waktu yang kita punya sebagai luapan rasa cinta yang luar biasa.
Maka terciptalah kalimat-kalimat pujian, sanjungan yang di susun oleh para ulama pendahulu sebagai bentuk ekspresi cinta pengakuan tentang keagungan sosok baginda nabi Muhammad sebagai rasul yang mulia.
“Sehingga muncul kalimat pujian qosidah burdah, habsi dan sebagainya, Ini adalah ekspresi cinta sebagai pengakuan keagungan sosok rasullalloh,” ucap KH Makki Nasir, Minggu (31/10/21).
Pujian-pujian sebagai ekspresi cinta tersebut biasa dilantunkan sebagai upaya untuk mencoba menghadirkan nabi Muhammad ke dalam hati kita masing-masing.
“Jika dalam hatinya ada seseorang maka dia pasti cinta, kalau sudah cinta kepada rosul, maka pasti akan mengikuti perilaku rasul,” ucap Ra Makki seraya menyatakan bahwa hukum alam menunjukkan bahwa orang akan mengadopsi dan meniru orang yang dicintainya.
Bahkan Ra Makki sempat menyampaikan sebuah hadist yang mengatakan bahwa Belum sempurna iman kalian, hingga aku lebih dicintainya, dari ayah ibunya, dan anaknya, dan seluruh manusia. (Hasin)
Comment here