Sebaiknya kalau mengambil makanan pakai tangan kanan, membaca basmalah ketika mengambilnya, ambilah makanan yang paling dekat, jangan terburu saat mengambil makanan sebelum yang lainnya, tidak baik melirik makanan, pun tidak baik melirik kepada orang yang sedang makan, tidak baik terlalu cepat dalam makan, saat mengunyah makanan sebaiknya yang sopan, tidak baik mengambil sesuap makanan sebelum suapan yang ada di mulut habis, tidak baik melumuri tangan atau baju (dengan makanan).
Biasakan memakan roti tawar (tanpa lawu-pawuk) pada beberapa kesempatan sehingga anak mengerti bahwa ketika makam lawuk-pawuk tidak wajib ada, ajari anak bahwa makan berlebihan tidak baik karena menyerupai hewan yang kalau makan tidak ada takarannya, beri tahu kepada anak bahwa anak yang makannya sedikit termasuk anak yang berakhlak mulia, mendahulukan orang lain dalam urusan makanan juga sifat mulia, dan menerima apa adanya; makanan seadanya merupakan sifat baik bagi setiap manusia.
Ajari anak laki-laki untuk senang berpakaian putih, beritahu juga bahwa tidak baik berpakaian yang berwarna, apalagi pakaian yang terbuat dari kain sutera; sangat tidak baik. Sebab, pakaian yang berwarna atau yang terbuat dari kain sutera, identik dengan wanita, tidak baik pakai oleh anak laki-laki. Apabila kebetulan melihat anak laki-laki berpakaian sedemikian rupa, tampakkan muka tidak suka atau lontarkan kritik juga tidak apa-apa.
Dua paragraf paling atas merupakan contoh akhlak mulia yang harus diajarkan orang tua kepada anak-anaknya sejak dini dan akhlak buruk yang harus diwanti-wanti untuk tidak dilakukan. Semuanya ihwal etika yang berkaitan dengan makan atau makanan. Sedangkan paragraf ketiga menguraikan etika memakai pakaian bagi anak laki-laki supaya tidak menyerupai wanita.
Tiga paragraf di atas adalah salah dua dari praktik di lapangan yang harus didengungkan orang tua kepada anak-anak mereka; yakni etika tentang makan dan berpakaian.
Semoga bermanfaat!
Rujukan: Imam Ghazali. Ihya’ Ulumuddin. Maktabah Syamilah
Penulis: Syifaul Qulub Amin
Editor: Syifaul Qulub Amin
Comment here