Kajian

Amalan dan Peristiwa di Bulan Syakban

Ilustrasi: Amalan dan Peristiwa di Bulan Syakban—(Sumber: Bing Image Creator AI/Dall-E)

nubangkalan.or.id—Syakban termasuk bulan yang dimuliakan oleh Allah. Di bulan ini, penuh dengan berkah dan kebaikan. Bertaubat pada bulan ini termasuk paling baiknya menjarah kebaikan dan berbuat ketaatan ibarat seorang padagang yang meraup banyak keuntungan.

Banyak peristiwa penting terjadi di bulan Syakban, misalnya pada malam nisfu Syakban, semua amal manusia akan diangkat dan dihaturkan kepada Allah ﷻ, sebagaimana tercantum dalam surah ad-Dukhan:

إِنَّاۤ أَنزَلۡنَـٰهُ فِی لَیۡلَةࣲ مُّبَـٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِینَ… فِیهَا یُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِیمٍ

Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkan al-Qur’an di malam yang penuh berkah … di malam itu kami memisah seluruh urusan yang penuh hikmah.” (QS.Ad-Dukhan [ ]: 3—4)

Frasa “lailatul-mubarakah”, ditafsiri dengan malam lailatul qadar atau malam nisfu Syakban. Jika kita mengikuti pendapat yang kedua, berarti semua takdir manusia ditentukan pada malam nisfu Syakban. Dalam tafsirnya, Imam al-Qurtubi mengutip satu riwayat dari Ustman bin Mughirah bahwa Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda:

تقطع الآجال من شعبان إِلَى شَعْبَانَ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْكِحُ وَيُولَدُ لَهُ وَقَدْ خَرَجَ اسْمُهُ فِي الْمَوْتَى

Artinya: “Ajal manusia ditentukan mulai dari Syakban sampai Syakban berikutnya, sampai laki-laki menikah, punya anak, dan namanya masuk golongan orang-orang yang meninggal.” (Tafsir al-Baghawi, juz 16, halaman 127)

Di samping itu, pada bulan ini, Rasulullah ﷺ berpuasa satu bulan penuh. Saat ditanya oleh Usamah kenapa beliau berpuasa pada bulan Syakban, beliau menjawab:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: “Syakban itu bulan yang manusia lalai darinya, bulan di antara Rajab dan Ramadan. Di bulan ini amal manusia diangkat dan dihaturkan kepada Tuhan semesta alam. Maka aku senang jika amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. an-Nasa’i)

Di bulan ini juga terdapat peristiwa Rasulullah membelah bulan menjadi dua bagian atas permintaan Abu Jahal dan kawan-kawannya. Selain itu, Syakban merupakan bulannya Nabi Muhammad ﷺ. Keterangan ini terdapat dalam kitab Jāmi’u As-Saghīr karangan Imam Suyuti. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي

Artinya: “Rajab bulan Allah, Syakban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku.” (Imam Suyuti, Jāmi’u As-Saghīr, juz 1, halaman 533)

Karena menjadi bulannya Rasulullah ﷺ, maka pada bulan Syakban disunahkan banyak membaca selawat. Syekh Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qadir berkata:

فأكثروا من الصلاة عليه أيها الإخوان في كل زمان خصوصا في شهر نبيكم شعبان.

Artinya: “Perbanyaklah membaca selawat kepada Nabi Muhammad ﷺ wahai ikhwan di setiap zaman, lebih-lebih di bulan Nabi kalian, yakni bulan Syakban.” (Kanzu an-Najah wa as-Surūr, halalam 150)

Selain memperbanyak selawat, pada malam tanggal satu juga disunnahkan memperbanyak doa, baik urusan duniawi atau ukhrawi. Doa yang paling penting adalah meminta ampunan, meminta kesehatan, dan doa-doa nabawiah. Untuk doa sebenarnya banyak dan terlalu banyak jika disebutkan semua, tapi yang paling mudah doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَاْلعَافِيَةَ وَالْمُعَافَةَ الدَّائِمَةَ فِيْ الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Walhasil, Syakban adalah bulan mulia dan bulannya Nabi Muhammad ﷺ. Pada bulan ini disunahkan banyak membaca selawat dan memperbanyak berdoa.

Penulis: Abdurrohman Wahid, santri asal Kombangan, pengurus media cetak PP. Syaichona Moh. Cholil Bangkalan
Editor: Syifaul Qulub Amin/LTN PCNU Bangkalan

Comment here